Aku terjaga ditengah gelapnya malam
diantara nyala lilin temaram aku terdiam
Kupejam mata hanyutkan lamunan
Hembuskan lara yang belum juga sirna
Aku termangu berteman sepi
Berselimut kabut yang tak jua pergi
Rasa ini melilit leherku
Menusuk jantungku,mencengkeram pori pori ku.
Mengingat bayangmu dalam waktu yang sempit
Membuat otak ku terasa terjepit
Sketsa wajah tak jua sirna
dalam malam yang makin menghiba
Ketika namamu tersirat ada airmata yang tersisa
Ketika wajah mu berkelebat ada sejuk menyentuh raga
Aku masih hafal suara lembutmu,sampai malam berganti pagi
Juga sampai hari akhir nanti
Merindukah aku ?
atau
Merindukah Ia ?
Monday, September 12, 2011
Lekas tutup pintu
Malam termangu dingin
Lekas tutup pintu dan teriakkan rasa itu
Tak ragu ku ingin dekati rahasiamu
Lekas tutup pintu dan kita teriakkan rasa itu
Aku tau kamu masih ragu
Tapi rasa itu kamu pun tau
Tak usah pungkiri kau pun menunggu
Lekas tutup pintu sebelum malam berlalu
Tilburg, 7 sept 2011
Lekas tutup pintu dan teriakkan rasa itu
Tak ragu ku ingin dekati rahasiamu
Lekas tutup pintu dan kita teriakkan rasa itu
Aku tau kamu masih ragu
Tapi rasa itu kamu pun tau
Tak usah pungkiri kau pun menunggu
Lekas tutup pintu sebelum malam berlalu
Tilburg, 7 sept 2011
Sunday, September 11, 2011
Untuk seorang sahabat
Gelap baru saja tiba
Ketika ku baca status mu yang menghiba
Andai bisa kan ku ambil sebahagian dukamu
Sedikit mungkin tapi ku harap kan membantu
Ketika ku baca status mu yang menghiba
Andai bisa kan ku ambil sebahagian dukamu
Sedikit mungkin tapi ku harap kan membantu

Sahabat...
Jangan tentukan arah ketika hatimu marah
Jangan lepaskan panah ketika hati mu terluka
Jangan basuhkan sesal ketika hatimu ternista
Jangan lemparkan beban ketika hatimu teraniaya
Jangan tentukan arah ketika hatimu marah
Jangan lepaskan panah ketika hati mu terluka
Jangan basuhkan sesal ketika hatimu ternista
Jangan lemparkan beban ketika hatimu teraniaya
Sahabat...
Rasakan amarah mu hingga menjadi anugrah
Nikmati duka mu hingga menjadi suka
Rangkul sedihmu hingga menjadi asa
Raba luka mu hingga menjadi tawa
Rasakan amarah mu hingga menjadi anugrah
Nikmati duka mu hingga menjadi suka
Rangkul sedihmu hingga menjadi asa
Raba luka mu hingga menjadi tawa
Sahabat
Ketika hati dan akal tak lagi sejalan
Jangan ambil kata sepenggalan
Kembali kepada Sang Empunya hidup
Niscaya bahagia kan engkau raup
Ketika hati dan akal tak lagi sejalan
Jangan ambil kata sepenggalan
Kembali kepada Sang Empunya hidup
Niscaya bahagia kan engkau raup
Sahabat
Aku ada disini sediakan pundakku
Ketika engkau ingin menangis mengadu
Jika aku tak lagi mampu
Mari bersama kita berdoa Mengadu
Insya ALLAH Dia yang maha tau
Memberi jalan dan bahagia untuk mu
Aku ada disini sediakan pundakku
Ketika engkau ingin menangis mengadu
Jika aku tak lagi mampu
Mari bersama kita berdoa Mengadu
Insya ALLAH Dia yang maha tau
Memberi jalan dan bahagia untuk mu
Sahabat
Pergilah tidur sebelum pagi menyapa
Jangan lupa syair di dalam Doa
Semoga pagi mu kan lebih bahagia
Dari hari ini dan untuk selamanya
Pergilah tidur sebelum pagi menyapa
Jangan lupa syair di dalam Doa
Semoga pagi mu kan lebih bahagia
Dari hari ini dan untuk selamanya
Tilburg, 11 sept 2011
JANJI
JANJI: Pinggir kota sunyi dimalam berkabut
Di salabintana yang tlah larut
kita berdua masih saja terpagut
antara cinta dan rasa takut.
----------------------------------------------
Kamu adalah bait puisi yang tak pernah pergi
Saat tidur dan pagi silih berganti
Kau tetap menjadi puisi menggores pelangi
kadang juga menjadi rindu yang terkebiri.
-----------------------------------------------
Jika kamu rindu , tak usah bimbang
pandanglah bulan yang terang benderang
Niscaya aku kan datang
Menemanimu berbincang bincang
------------------------------------------------
Itu janji mu pada bintang dan malam kelam
Hingga kini masih saja terkenang
Bait puisi yang tak kan hilang
Menggores pelangi setelah hujan semalam.
Di salabintana yang tlah larut
kita berdua masih saja terpagut
antara cinta dan rasa takut.
----------------------------------------------
Kamu adalah bait puisi yang tak pernah pergi
Saat tidur dan pagi silih berganti
Kau tetap menjadi puisi menggores pelangi
kadang juga menjadi rindu yang terkebiri.
-----------------------------------------------
Jika kamu rindu , tak usah bimbang
pandanglah bulan yang terang benderang
Niscaya aku kan datang
Menemanimu berbincang bincang
------------------------------------------------
Itu janji mu pada bintang dan malam kelam
Hingga kini masih saja terkenang
Bait puisi yang tak kan hilang
Menggores pelangi setelah hujan semalam.
Thursday, September 1, 2011
Forgive me
Maaf ku pergi dari mu
Saat kau terbuai dengan puisi puisi ku
Tapi itu bukan bualan mulutku
Puisi itu memang untuk kamu
===============================
Maaf kumeninggalkanmu
Karna rasa sejati mu yang tak teraba
Takut mu akan yang Maha empuNya
Membuat cemburuku tak terjaga
===============================
Maaf kumeninggalkanmu
Bukan mau ku karna ku begitu mencintaimu
Ku berlari jauh dari matamu
Bukan mau ku karna aku takut kehilanganmu
===============================
Kau lukai aku bukan dengan belati
Tapi dengan hati yang tidak kumengerti
Hingga kini cinta sejati itu tetap misteri
Biarkan hatimu temukan rasa didunia mu sendiri
===============================
Maafkan ku meninggalkanmu

untuk seseorang yang pernah sangat kusakiti. maaf kan aku ...
Saat kau terbuai dengan puisi puisi ku
Tapi itu bukan bualan mulutku
Puisi itu memang untuk kamu
===============================
Maaf kumeninggalkanmu
Karna rasa sejati mu yang tak teraba
Takut mu akan yang Maha empuNya
Membuat cemburuku tak terjaga
===============================
Maaf kumeninggalkanmu
Bukan mau ku karna ku begitu mencintaimu
Ku berlari jauh dari matamu
Bukan mau ku karna aku takut kehilanganmu
===============================
Kau lukai aku bukan dengan belati
Tapi dengan hati yang tidak kumengerti
Hingga kini cinta sejati itu tetap misteri
Biarkan hatimu temukan rasa didunia mu sendiri
===============================
Maafkan ku meninggalkanmu

untuk seseorang yang pernah sangat kusakiti. maaf kan aku ...
Subscribe to:
Posts (Atom)