Aku menyukai hidup yang menggetarkan, yang mendebarkan bukan hanya hidup dengan santai tanpa gelombang. Aku senang berjumpa dengan orang orang dari belahan dunia lain. Bercerita tentang dunia dimana aku belum tau warna tanah nya, samakah seperti Indonesiaku? warna langitnya, birukah seperti tanah airku?
Ini dimulai saat aku saat mengenal mu aku yakin bahwa hidup ku akan berbeda. 5 tahun sudah kita saling mengenal dan 3 tahun sudah kita hidup bersama, mengarungi samudra rumah tangga yang penuh warna dan cerita. Ada kalanya kita tertawa bahagia, adakalanya menangis tersedu atau emosi yang memuncak. Tetapi kita selalu bisa melewati semua dengan senyum dan bergandengan tangan.
Meninggal kan Indonesia, meninggalkan kehidupan yang telah kujalani selama 39 tahun bukan lah hal yang mudah. Keluarga yang sangat kucintai, teman dan sahabat, hingga makanan kesukaan harus ku tinggalkan. Memulai kehidupan yang berbeda, budaya dan bahasa yang berbeda, dan juga makanan serta udara yang kuhirup pun berbeda. Disini aku memulai kehidupan ku yang berbeda yang berwarna dan penuh cerita.
Berkenalan dengan orang orang dari segala penjuru dunia, sangat lah menarik. Aku senang mendengar celoteh mereka tentang impian yang tak terduga, tentang lika liku hidup, yang membawa aku semakin mengerti betapa hidup adalah sebuah pilihan.
Memang tidak lah mudah untuk memulai tapi harus ada tekad bulat dan semangat untuk menjalani hidup, ketegaran dan bukan hidup yang berputar dimasa lalu.
DIMANA BUMI DIPIJAK DISANA LANGIT DIJUNJUNG.
Ternyata peribahasa tersebut benar adanya. Karna dimana kita tinggal maka kita harus mengikuti aturan lingkungan setempat. Bahasa dan budaya yang sungguh 360 derajat berbeda dengan Indonesia tidak membuatku putus asa. Bahkan aku sangat bersemangat mempelajarinya.
Hari hari pertama aku dingeri ini disibukan oleh urusan surat menyurat. Urusan ke Gemeente untuk lapor diri jika aku adalah warga baru yang tinggal di satu tempat di Belanda ini. Kemudian aku pun harus mengikuti INBURGERINGSCURSUS, yaitu program kemasyarakatan yang mempelajari tentang bahasa serta budaya dan kebiasaan2 yang dilakukan oleh masyarakat Belanda. Intinya supaya para pendatang baru di Belanda bisa mengikuti adat istiadat yang berlaku. Alhamdulillah semua urusan dari pembuatan kartu tinggal atau Verblijfsvergunning,urusan sekolah dan lain lain berjalan lancar sesuai dengan rencana.
KUMPUL KUMPUL WARGA INDONESIA
Sudah sangat terkenal sekali di negeri Belanda ini dan bahkan dibeberapa negara Eropa bahwa setiap kumpul kumpul dan bertemu dengan teman2 Indonesia selalu ada makanan enak :)
Pernah satu ketika teman ku orang Belanda mengundangku untuk pesta tahun baru bersama di rumah dia. Tapi aku tidak bisa hadir karna sudah ada undangan dari teman ku orang Indonesia untuk merayakan pergantian tahun dirumahnya, lalu teman ku yang orang Belanda ini bilang : ¨ahhhh Indonesische feest...lekker eten , en sambal bij ¨ ( Pesta orang Indonesia, makanan enak dan dengan sambal )
Memang sudah terkenal jika orang2 Indonesia berkumpul selain ngobrol dan melepas kangen karna jauh dari bumi tercinta tidak tertinggal makanan yang sangat menggugah selera.
Bahkan di jaringan sosial facebook pun aku ikut beberapa group orang2 Indonesia dan selalu saja jika kami berkumpul makan makan adalah idee pertama :)
SILAT DAN BUDAYA BANGSA INDONESIA
Sewaktu aku masih remaja aku bukan lah gadis yang bisa diam dirumah. Aku juga menyukai seni traditional Indonesia yang sangat beragam. Aku mengikuti latihan tari Jawa,Bali dan tari kreasi. Aku sering diundang untuk menari diacara2 yang berada di kota ku. Aku juga aktif di ke pramuka an. Waktu itu aku menjadi anggota dari pramuka saka Bhayangkara dari Subkrida PASKAN (Pasukan Anjing pelacak) yang bermarkas di jambore Jakarta Timur. Berbagai kegiatan kepramukaan aku ikuti, seperti Jamnas atau raimuna. Aku juga ikut berlatih Pencak silat.
Pencak silat atau silat adalah suatu seni beladiri traditional yang berasal dari Nusantara. Seni beladiri ini juga terkenal dibeberapa negara asia dan bahkan sekarang ini sudah populer di seluruh dunia. Aku memulai berlatih silat sejak aku berusia 10 tahun. Waktu itu aku masih tinggal di Jakarta. Pertama aku menjadi anggota dari sebuah perguruan silat putra domas, aliran seni beladiri pencak dan silat dari cimande Jawa Barat. Kemudian aku berpindah ke Setia hati terate. Hingga aku berusia 25 tahun aku masih aktif di persilatan. Tidak ada waktu luang ku untuk bersantai saat aku muda dulu. Aku senang berpetualang seperti mendaki gunung mengangumi keindahan alam dll.
Ketika aku memulai hidupku yang baru di negri ini yang pertama aku cari adalah adakah kegiatan pramuka seperti di Indonesia dahulu? adakah pencak silat yang sealiran dengan yang pernah ku pelajari dahulu.
Ya... aku mendapat beberapa informasi via google tapi sayang sekali tempat nya begitu jauh dari tempat tinggal ku sekarang ini. Enam bulan aku berada di Belanda sudah rindu rasanya ingin berlatih kembali, karna belum ada tempat dan kurangnya informasi maka aku putus kan untuk ikut berlatih kungfu di dekat rumah ku. Setahun berlalu tapi kok rasanya hati ini kurang pas tidak puas.
Suatu saat tanpa sengaja aku mencari di jaringan sosial facebook. Dan aku menjumpai sebuah perguruan silat di Tilburg. Aku melihat sebuah account facebook dia seorang lelaki Belanda yang bisa berbahasa Indonesia. Lalu aku kontak pria tersebut dan terjadilah komunikasi yang berlanjut hingga sekarang aku berlatih silat di perguruan ini. Nama pria tersebut adalah Gijs :) terima kasih Gijs sudah membawa aku ke dalam group ini. Nama persilatan kami adalah :
P.P. & S. PAMUR KOMBINASI TJIMANDE
Aku sangat senang dapat bergabung di persilatan ini. Karna rasa kekeluargaan dan kebersamaan sesama anggota sangat lah kental sekali. Aku seperti mempunya keluarga kecil di perantauan ini.
Guru besar kami bpk Tontjes adalah seorang guru besar yang sangat dekat dan mengayomi seluruh anak anak di perguruan kami. Kami sering mengadakan acara bersama diluar latihan silat. Seperti : Acara ulang tahun, main bowling, atau sekedar makan di mc Donal selesai berlatih. Kebersamaan ini yang sangat jarang terjadi di perguruan lain. Masih banyak lagi aktifitas diluar ini seperti berlatih tari jaipong. Dan aku mempunyai teman satu perguruan silat, Mickelle namanya dia sangat lah mahir menari jaipong. Aku bangga kesenian daerah Indonesia di tarikan secara apik dan bahkan dia bisa menciptakan sedikit tari tarian jaipong lainnya. Terkadang orang Indonesia sendiri kurang menghargai seni dan budaya bangsa nya, tetapi aku begitu terharu melihat kesungguhan dan ketertarikan orang2 luar negri akan seni budaya bangsa kita. Aku tidak bisa berbuat banyak untuk negri tercinta Indonesia, tapi aku berusaha untuk mencintai dan meneruskan seni dan budaya traditional tanah airku walaupun aku tidak berada di negri tercinta.
Semoga apa yang kulakukan di negri yang begitu jauh ini tidak lah sia sia. Memperpanjang usia seni dan budaya yang mungkin terlupakan oleh beberapa orang, meneruskan warisan nenek moyang hingga dunia tahu bahwa Indonesia adalah negri yang indah , negri yang penuh cinta bukan negri yang hanya dipenuhi oleh korupsi dan kemiskinan. Tapi kita adalah bangsa besar yang mencintai kedamaian.
Kehidupanku penuh warna, gelombang dan debaran. Itu yang membuatku hidup dan merasa lebih hidup. Aku adalah manusia yang mencintai keindahan dan kedamaian serta petualangan.
Tilburg, 15 juni 2012.
Arie
